Catatan hati seorang demonstran. Diangkat dari kisah kehidupan Soe Hok Gie aktivis dan penulis di tahun 60an. Hanya alam yang jadi tempat dimana ia bisa merasa diterima dan dicintai apa adanya.
Dari beberapa puisi karya GIE, ada satu puisi cinta yang sangat terkenal dan tak asing lagi bagi pengagum sosok GIE . Bunyinya adalah seperti berikut :
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
(Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendalawangi
Kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
kKetika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat
kKetika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu,
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta?
Kecuali dalam cinta?
Untuk mendengar cuplikan dari film GIE tentang puisi tersebut, silahkan klik link di bawah ini :
DOWNLOAD PUISI CINTA SOE HOK GIE
DOWNLOAD DI SINI
DOWNLOAD PUISI CINTA SOE HOK GIE
DOWNLOAD DI SINI